Indonesia merupakan salah satu pemasok rempah-rempah terbesar di dunia. Pada halaman katadata.co.id tercatat di tahun 2020, Indonesia menduduki peringkat ke-9 dengan nilai ekspor rempah-rempah mencapai Rp 14,59 triliun. Source: 10 Negara dengan Nilai Ekspor Rempah-rempah Terbesar Dunia by Katadata
Apa itu 9,10-Anthraquinone?
(9,10-AQ) merupakan senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) yang digunakan oleh industri kertas (pulp) sebagai pemlastis, sebagaimana diatur juga dalam Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan. 9,10-AQ juga dapat digunakan sebagai pestisida (bird-repellent) (Deliberto et al, 2016).
Mengapa 9,10-Anthraquinone bisa ada di produk teh dan rempah-rempah?
1. Kontaminasi lingkungan
9,10-AQ secara alami ada di lingkungan sebagai hasil dari pembakaran atau degradasi senyawa organik.
2. Residu pestisida
9,10-AQ terkadang digunakan sebagai pestisida dan fungisida untuk tanaman. Residu pestisida dapat tertinggal di daun teh dan rempah-rempah setelah panen.
3. Kontaminasi selama proses
9,10-AQ dapat terkontaminasi pada teh dan rempah-rempah selama proses pengolahan, seperti pengeringan dengan kayu bakar atau asap.
4. Migrasi dari kemasan
9,10-AQ dapat bermigrasi dari kemasan plastik ke dalam teh dan rempah-rempah, terutama jika kemasannya tidak aman untuk makanan.
Sumber: Kontaminasi 9,10-Antrakuinon pada pengolahan teh by tea-machines.com
Peraturan
- PerBPOM No. 229 Tahun 2022
- EU No.1164 Tahun 2014
Bagaimana SIG Membantu?
Sebagai laboratorium pengujian terakreditasi SNI ISO/IEC 17025 SIG dapat membantu pengujian deteksi 9,10-Anthraquinone pada produk agrikultur seperti teh dan rempah-rempah secara instrumentasi GC MS/MS dengan limit deteksi hingga dibawah 0,02 mg/Kg (Masuk ke dalam persyaratan Uni Eropa).