Madu yang telah berabad-abad dikenal sebagai cairan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah dari nektar muda terancam banyak dipalsukan. Tingginya minat konsumsi madu sebagai pemanis pengganti gula yang belakangan ini meningkat memunculkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang memproduksi madu palsu.

Apa itu Madu Palsu?

Dalam publikasi yang dimuat National Library of Medicine (doi: 10.3390/foods9111538) pemalsuan madu umumnya terindikasi melalui 3 cara:

Pemalsuan langsung

Penambahan gula pada madu untuk meningkatkan rasa manis

Pemalsuan tidak langsung

Memberi makan lebah secara berlebihan selama periode nektar dengan bahan kimia dan gula untuk mendapatkan lebih banyak madu dari sarangnya

Pemalsuan pencampuran

Mencampurkan madu murni dan bermutu tinggi dengan madu murah dan bermutu rendah.

Efek Mengkonsumsi Madu Palsu

  • Mengurangi sifat antibakteri madu asli
  • Peningkatan gula darah
  • Potensi diabetes & obesitas
  • Meningkatkan sekresi insulin
  • Gangguan ginjal dan hati

Dukungan SIG Dalam Deteksi Madu Palsu

Secara teknis, pembuktian madu asli atau palsu memiliki ragam cara dan pendekatan seperti pengujian HMF dan Enzim Diastase, namun pemeriksaan madu yang umum dilakukan dapat menggunakan pengujian laboratorium berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)

SIG Sebagai laboratorium terakreditasi ISO 17025 dapat melakukan uji madu sesuai SNI No. 8664 tentang persyaratan mutu madu yang mencakup pengujian:

  1. Bau dan Rasa
  2. Aktivitas Enzim Diastase
  3. Hidroximetilfurfural (HMF)
  4. Kadar air
  5. Kadar abu
  6. Gula pereduksi (dihitung sebagai glukosa)
  7. Sukrosa
  8. Keasaman
  9. Padatan tak larut dalam air
  10. Cemaran logam (Pb, Cd, Hg, As)
  11. Kloramfenikol
  12. Dan uji-uji kandungan lainnya
Baca juga ini:  Pelatihan Legalitas Produk Bersama STP-IPB
id_IDID
Klik untuk chat
Hubungi kami via whatsapp, tim customer support SIG akan dengan senang hati membantu anda!